Jumat, 01 Februari 2013

9 Kondisi Umum pada Bayi yang Baru Lahir

Alangkah gembiranya memiliki bayi di rumah Anda. Semua anggota keluarga menyambutnya penuh suka cita. Namun, salah satu kondisi berikut pada bayi Anda mungkin membuat Anda cemas. Jangan khawatir, ternyata sebagian besar kondisi berikut bukanlah masalah serius yang perlu dicemaskan.

1. Bayi Anda memiliki benjolan di kepala

'Baby Stella-1' photo (c) 2009, Richard Topalovich - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/Benjolan tersebut biasanya adalah kantong darah yang terbentuk di bawah kulit kepala (caput succedaneum). Seringkali, penyebabnya adalah tekanan forcep atau ekstraksi vakum, yang digunakan dokter ketika bayi Anda tidak bisa keluar sendiri. Benjolan juga dapat disebabkan oleh gesekan kepala bayi dengan tulang panggul ibu selama proses kelahirannya. Pada kasus yang lebih jarang, benjolan terbentuk sebagai hasil dari darah yang berkumpul di antara periosteum (selubung tulang) dan tulang tengkorak, yang disebut cephalohematoma.  Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil selama kelahiran. Dalam kedua kasus, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Benjolan akan mengecil dalam beberapa hari, kemudian menghilang sepenuhnya dalam beberapa  minggu.

2. Kepala bayi Anda tidak bulat

Ini adalah kondisi umum lainnya yang disebabkan oleh posisi bayi dalam rahim selama kehamilan atau selama proses kelahiran. Selama kelahiran, kepala bayi melalui terowongan sempit pada tulang panggul sehingga bentuknya berubah. Kepala bayi Anda akan kembali berbentuk normal dalam waktu sekitar enam minggu setelah kelahiran. Kadang-kadang kepala bayi tidak kembali ke bentuk normal dan kepala di bagian belakang atau samping kepala mungkin berbentuk rata. Kondisi ini dikenal sebagai plagiocephaly. Kepala bayi berbentuk asimetris atau tidak rata. Plagiocephaly tidak memengaruhi perkembangan otak bayi, tetapi jika tidak dikoreksi dapat mengubah penampilan fisiknya dengan menyebabkan pertumbuhan wajah dan kepala yang tidak merata (jawa: kepala tetap “peyang” atau “penjol”).
Jika Anda memiliki masalah dengan bentuk kepala bayi Anda atau bayi Anda hanya dapat mengambil satu sisi saat berbaring di punggungnya, Anda perlu berbicara dengan dokter atau bidan Anda.

3. Kepala bayi Anda memar seperti petinju

Jika bayi Anda dilahirkan oleh dokter kandungan dengan bantuan forcep (semacam sendok tang berbentuk tumpul), bayi Anda mungkin memiliki kepala yang agak “bergelombang” dan memiliki memar merah muda atau biru di pelipis atau telinga. Gelombang dan memar kecil ini biasanya akan menghilang dalam beberapa hari.

4. Kulit bayi Anda menguning

Kondisi yang disebut ikterus neonatal (neonatal jaundice) ini dimulai dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Pada umumnya hal ini adalah fenomena fisiologis yang normal dan tidak menimbulkan masalah.
Selama hidup di dalam rahim, sel-sel darah merah janin mengandung jenis hemoglobin yang berbeda dari hemoglobin yang hadir setelah kelahiran. Ketika bayi lahir, tubuh bayi mulai menghancurkan sel-sel darah merahnya yang mengandung hemoglobin jenis janin dan menggantikan mereka dengan sel darah merah yang mengandung hemoglobin jenis dewasa. Liver bayi menjadi dipenuhi bilirubin yang berasal dari hemoglobin janin dari sel-sel darah merah yang dihancurkan. Karena liver pada bayi baru lahir belum matang, dan kemampuannya untuk memproses dan menghilangkan bilirubin terbatas, bilirubin terakumulasi dalam darah. Gejala ikterus atau bayi kuning pun muncul.
Dalam dua atau tiga minggu, penghancuran sel darah merah berakhir, liver menjadi matang, dan tingkat bilirubin kembali normal.

5. Bayi Anda sangat berbulu

Rambut-rambut sangat halus menutupi hampir seluruh badan bayi di dalam rahim. Rambut yang disebut lanugo tersebut normalnya menghilang sebelum kelahiran, tetapi tidak selalu demikian, terutama pada bayi prematur. Kondisi ini hanyalah sementara. Pada saatnya rambut-rambut itu akan memudar secara spontan dalam tiga atau empat minggu.

6. Mata bayi Anda tidak fokus

Adalah normal bagi bayi yang baru lahir untuk memiliki fokus mata yang kadang-kadang bersilangan atau melantur, terutama ketika mereka lelah. Kita tidak dapat menyebut seorang bayi memiliki strabismus konvergen (fokus mata bersilangan di hidung) sebelum usia 3 atau 4 bulan. Ketidakmatangan otot dapat menyebabkan bola mata bayi tidak terpancang tepat di tengah mata.
Dalam kebanyakan kasus, mata bayi akan berfokus normal selama tiga bulan pertama. Bila bayi Anda memiliki strabismus divergen (fokus mata menyimpang keluar)– yang sangat jarang terjadi– atau anak Anda berusia lebih dari 3 bulan namun matanya selalu atau kadang-kadang bersilangan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

7. Bayi Anda memiliki bintik-bintik di kulit

Kondisi yang disebut infantile hemangioma ini ditandai dengan noktah atau bintik-bintik merah pada pembuluh darah halus. Warna mereka dapat berkisar dari merah muda sampai merah gelap. Sekitar 10% bayi yang baru lahir mengembangkan kondisi ini. Mereka dapat muncul di manapun pada tubuh, tetapi paling banyak di wajah, kepala atau leher. Bintik-bintik tersebut mungkin sudah hadir pada saat lahir, tetapi menjadi lebih jelas dalam minggu-minggu pertama kehidupan.
Jangan panik, kebanyakan hemangioma akan menyusut dan menghilang sebelum usia 3 tahun tanpa perlu pengobatan. Semua hemangioma mengikuti siklus yang sama yaitu terbentuk sebelum atau sesudah lahir, tumbuh dan regresi atau menghilang sama sekali. Beberapa anak juga dilahirkan dengan spot biru di atas pantat. Spot ini juga akan memudar dari waktu ke waktu.

8. Bayi Anda berjerawat

Bayi ternyata juga dapat berjerawat. Bayi laki-laki lebih sering terkena daripada bayi perempuan. Beberapa ahli menduga bahwa beberapa bayi memiliki kulit berminyak karena hormon pria (androgen) tertentu yang ditularkan oleh ibunya. Oleh karena itu, seperti halnya pada remaja, mereka dapat memiliki jerawat. Para ahli lain berpikir bahwa bayi yang baru lahir mengembangkan jerawat karena stimulasi kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak pada kulit) oleh hormon ibu yang tersisa setelah melahirkan. Saat ini, pendapat yang lebih kuat mengatakan bahwa jerawat bayi mungkin terjadi karena reaksi inflamasi terhadap ragi (Malassezia) di kulit. Fluktuasi hormon juga mungkin berperan. Namun, tidak ada yang tahu persis penyebabnya.
Jenis jerawat yang paling umum pada bayi adalah papel dan pustel. Papel adalah benjolan kecil, padat, bulat berwarna merah yang menonjol di kulit. Pustel adalah benjolan kecil di kulit yang memiliki koleksi nanah. Jangan memencetnya. Dalam tiga atau empat minggu, jerawat-jerawat tersebut akan menghilang.

9. Bayi Anda terlahir memiliki gigi

Beberapa bayi dilahirkan dengan satu atau lebih gigi. Napoleon Bonaparte konon terlahir memiliki beberapa gigi yang disebut gigi natal (natal teeth) ini.  Gigi natal berbeda dengan gigi neonatal, yang tumbuh dalam 30 hari pertama setelah lahir. Gigi natal juga bukan titik-titik putih kecil yang banyak disangka orangtua sebagai gigi tetapi sebenarnya adalah kista gingiva (kantung cairan di gusi) yang akan menghilang secara spontan.
Gigi natal umumnya berkembang pada gusi yang lebih rendah dan tidak terbentuk dengan baik. Gigi ini mungkin tidak nyaman untuk ibu menyusui dan dapat melukai lidah bayi. Pada beberapa kasus, gigi natal akan tanggal sendiri segera setelah bayi lahir, terutama jika gigi tersebut longgar.
Pada umumnya gigi natal bukanlah masalah medis. Sebenarnya memang sejak sebelum lahir, gigi-gigi bayi sudah terbentuk dan hadir dalam gusi. Pada kasus yang sangat jarang, kondisi itu berhubungan dengan sindrom penyakit tertentu.


Sumber : http://majalahkesehatan.com/9-kondisi-umum-pada-bayi-yang-baru-lahir/

Awas! Minum Susu Botol Dapat Menyebabkan Infeksi Telinga pada Anak

Bila anak Anda mengeluhkan pendengarannya berkurang atau telinganya terasa penuh, hati-hati! Mungkin saja anak Anda sedang mengalami infeksi telinga tengah. Pada balita, gejala infeksi telinga ditunjukkan oleh kebiasaan menarik-narik atau memegang-megang telinga. Namun, terlepas dari gejala di atas, infeksi telinga bisa saja tidak menunjukkan tanda-tanda apapun.
Telinga kita terdiri dari tiga bagian yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian tengah telinga adalah bagian yang terletak tepat di belakang gendang telinga kita. Pada telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang berguna untuk mengtransmisikan suara dan saluran eustachius yang menghubungkan ruang tengah dengan daerah di belakang hidung.
Infeksi telinga disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah penggunaan dot yang tidak benar. Dot yang baik seharusnya bekerja menyerupai fungsi puting ibu di mana air yang keluar tergantung pada anak yang sedang menyusu. Saat anak menyedot, susu yang keluar akan ditelan oleh anak. Sedangkan pada saat anak berhenti menyedot, susu tidak akan keluar.
Bila dot kurang baik, masalah muncul jika susu tetap keluar walaupun anak tidak menyedot, misalnya karena tertidur. Di sisi lain, saat anak tidur otot-ototnya menjadi rileks, termasuk otot yang menyusun saluran eustachius sehingga saluran tersebut terbuka. Nah, susu yang tetap keluar tadi bisa-bisa bukannya tertelan, namun masuk ke dalam saluran eustachius dan  memenuhi rongga pada telinga tengah. Hal ini mungkin terjadi, apalagi pada anak yang menyusu botol dalam keadaan berbaring.
Cairan yang terkumpul di telinga tengah kemudian dapat menjadi media infeksi bakteri. Selain itu, adanya cairan di belakang gendang telinga akan mengganggu proses transmisi suara. Akibatnya, anak menjadi sulit mendengar. Fungsi telinga dapat kembali normal apabila cairan tersebut dibuang.
Sebagai pencegahan, jangan biasakan anak untuk minum susu botol sambil berbaring. Lebih baik lagi bila pemakaian dot dihentikan sedini mungkin. Bila memang harus menggunakan botol, gunakan dot yang bekerja menyerupai puting ibu di mana susu hanya akan keluar bila anak menyedot. Selain itu, posisikan balita seperti saat ibu memberikan ASI secara langsung.
Penting bagi para ibu untuk menjaga kesehatan telinga anak mengingat anak-anak rentan sekali terhadap penyakit. Gangguan apapun pada fungsi telinga dapat memengaruhi proses belajar anak, apalagi untuk anak usia sekolah. Bila dibiarkan, infeksi telinga dapat menyebabkan anak menderita tuli permanen. Bila ibu mencurigai adanya masalah telinga pada anak, segera periksakan ke dokter THT terdekat.


Sumber : http://majalahkesehatan.com/awas-minum-susu-botol-dapat-menyebabkan-infeksi-telinga-pada-anak/

Kamis, 10 Januari 2013

Download Artikel

Silahkan pilih artikel yang ingin anda download di bawah ini :


Sejarah Gunung Cupu



ASAL-USUL NAMA GUNUNG CUPU
A. Percikan Kerajaan Galuh
Sebelum berdiri Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran, berdiri Kerajaan Galuh yang membawahi kerajaan-kerajaan kecil yang tersebar di beberapa daerah Sunda (Jawa Barat sekarang) dan di wilayah Jawa (Jawa Tengah sekarang) yang kebanyakan kerajaan-kerajaan kecil tersebut dipimpin oleh seorang Ratu atau seorang Prabu yang masih mempunyai hubungan keluarga dengan Raja Galuh sehingga kebudayaan dan bahasanyapun di tiap kerajaan kecil hampir serupa antara Jawa dan Sunda begitu pula Agama yang dianutnya sama yaitu Hindu dan Budha.
Adapun tempat pusat Kerajaan Galuh pada waktu itu berpindah-pindah dan pada sekitar abad ke 7 (tujuh) bertahtalah seorang Raja keturunan ke 31 dari Kerajaan Galuh bernama Prabu Sanghyang Permanadikusumah yang pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan dan ditetapkan di Bojong Karangkamulyan (sebelumnya di Banjar Patroman).
Sri Maharaja Adimulya mempunyai 3 Permaisuri, yaitu:
  1. Dewi Naganingrum atau Nyai Ujung Sekar Jingga
  2. Dewi Pangrenyep atau Ratu Dewi Komalasari
  3. Dewi Permana Sakti ( yang kelak mempunyai putra menjadi Maharaja di Nusakambangan )
Selain ketiga permaisuri, Sri Maharaja Adimulya mempunyai 5 selir putra Onom (mahluk halus) yang ditempatkan di Pulo Majeti (dekat Banjar sekarang).
Sri Maharaja Adimulya terkenal selaku Raja yang adil dan bijaksana dan didalam melaksanakan pemerintahannya dibantu oleh seorang Patih yang bernama Bondan.
Disuatu hari Sri Maharaja Adimulya mendapat firasat (wangsit sd) dan memang mungkin sudah takdirnya bahwa dalam umur yang sudah cukup tua beliau harus pergi mensucikan diri sebagai Pandita Pertapa. Atas hal itu beliau berangkat pergi dengan diantar oleh balatentara pasukan pengawal yang dipimpin oleh seorang panglima bernama Giridawang.  Beliau berangkat ke hutan dengan membawa serta dokumen dan jimat pusaka kerajaan yang selanjutnya menetap tinggal di satu hutan yaitu Gunung Padang (sekarang masuk wilayah Desa Sukaresik/batas Timur Desa Gunungcupu).  Selama beliau berada di pertapaan sementara itu pula pengelolaan roda pemerintahan kerajaan diserahkan dan dipercayakan kepada patihnya Adipati Bondan yang selanjutnya diberi gelar Prabu Bondan Sarati.
Selama tinggal di Gunung Padang, Sri Maharaja Adimulya menyebarkan ajaran agama kepada rakyat sekitar yang dalam tempo singkat pengikut melimpah banyak yang selanjutnya beliau terkenal dengan sebutan Ki Ajar Sukaresi.
Sementara itu pula Panglima Giridawang sibuk pula mengajarkan ilmu bela diri, ketentaraan dan peperangan.
Dalam pemerintahan kerajaan Galuh yang pimpinannya dipercayakan kepada Prabu Bondan Sarati malah menjadi mundur dan kacau, dimana-mana timbul keributan serta kehidupan rakyat tidak terjamin karena Prabu Bondan Sarati dalam memimpin kerajaan bertindak semena-mena dengan tidak perduli terhadap kehidupan dan kepentingan rakyat.
Makin hari nama Pandhita Ki Ajar Sukaresi jadi semakin terkenal sampai ketiap peloksok sebagai Pendeta yang sakti dan bijaksana.  Hal tersebut menggelitik keangkuhan dan kesombongan hati Prabu Bondan Sarati yang nyata-nyata beranggapan bahwa di Kerajaan Galuh tidak ada yang paling sakti dan gagah berani selain dirinya sendiri selaku pemegang tampuk pemerintahan.   Karena kepicikan dan kelicikan hatinya dia mengirimkan pasukan tentaranya untuk menyerang ke Gunung Padang guna menghancurkan Pertapaan serta membunuh Ki Ajar Sukaresi.
Mendengar rencana penyerangan dari Prabu Bondan Sarati, Ki Ajar Sukaresi segera mengamankan / menyembunyikan semua dokumen rahasiah kerajaan berikut segala ajimat dan pusaka kerajaan Galuh dengan memasukannya kedalam sebuah cupu (semacam peti) dan peti tersebut langsung dikubur di satu hutan yang tempatnya dirahasiahkan dengan maksud supaya tidak bisa terampas oleh pasukan Prabu Bondan Sarati.  Pada waktu itu putra mahkota Ki Ajar Sukaresi dari Dewi Naganingrum bernama Ciung Wanara telah dewasa langsung menyiapkan balatentara dengan dibantu oleh panglima Giridawang untuk menghadang serangan pasukan Prabu Bondan Sarati serta langsung mengadakan serangan balik disamping untuk merebut kekuasaan kerajaan guna mengembalikan kewibawaan dan kejayaan kerajaan Galuh yang sudah rusak oleh Prabu Bondan Sarati.
Pasukan Ciung Wanara dengan mendapat dukungan besar dari rakyat akhirnya dapat memenangkan peperangan dan langsung menangkap Prabu Bondan Sarati.
Akhirnya kekuasaan Kerajaan Galuh kembali dipegang oleh Sri Maharaja Adimulya yang telah memiliki gelar pula sebagai Resi (pertapa) Ki Ajar Sukaresi, sedang Prabu Bondan Sarati oleh Ciung Wanara dijatuhi hukuman kurungan (dimasukan dalam kurungan besi).
Pada waktu sebelum Sri Maharaja Adimulya pergi bertapa, dari permaisuri Dewi Pangrenyep telah memiliki putera yang bernama Hariang Banga, melihat kelakuan Ciung Wanara yang langsung menghukum Prabu Bondan Sarati, Hariang Banga langsung menolknya sehingga timbul perselisihan antara dua putera mahkota tersebut.  Perselisihan tersebut berlanjut sampai ketingkat perang tanding dan perang kesaktian yang setelah memakan waktu berhari-hari ternyata tiada yang kalah maupun yang menang, dan ketika perkelahian berlangsung ditepian sebuah sungai ( perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah sekarang ), Sri Maharaja Adimulya atau Ki Ajar Sukaresi selaku Bapak Kandungnya melerai dan menghentikan perkelahian kedua puteranya serta memberi nasehat yang diantaranya bahwa berseteru (bermusuhan) antara saudara adalah hal yang pamali atau terlarang ( sejak itu sungai tersebut diberi nama Sungai Cipamali )
Atas kebijaksanaan Sri Mahara Adimulya dan mengingat agar tidak timbul lagi perkelahian diantara dua puteranya maka sejak itu wilayah Kerajaan Galuh dibagi dua yaitu dari Batas Sungai Cipamali ke sebelah Barat diserahkan kepada Ciung Wanara sedangkan dari Batas Sungai Cipamali ke sebelah Timur diserahkan kepada Hariang Banga.
Akhirnya Sri Maharaja Adimulya mengundurkan diri dari Tahta Kerajaan untuk kembali menjadi seorang pertapa dan langsung Ciung Wanara dinobatkan sebagai Raja Galuh sebagai penggantinya dengan gelar Prabu Manarah yang selanjutnya Ciung Wanara diriwayatkan mendirikan Kerajaan Pakuan Pajajaran yang pusat pemerintahan kerajaannya di Galuh Pakuan Bogor.  Keturunan terakhir yang menjabat tahta kerajaan yaitu Sri Baduga Maharaja yang bergelar pula Sri Baduga Maharaja Ratuhaji di Pakuan Pajajaran atau terkenal pula dengan gelar Sri Sangratu Dewata yang sekarang terkenal dengan gelar Prabu Siliwangi ( 1482 – 1521 ).
Sementara itu pula Hariang Banga  dikisahkan mendirikan Kerajaan Majapahit yang selanjutnya mempunyai putera bernama Brawijaya  dan keturunannya sampai ke akhir masa Kerajaan Majapahit, munculnya Kerajaan Islam Demak dan akhirnya Kerajaan Mataram adalah yang masih tergolong keturunan Hariang Banga putera Ratu Galuh Pusaka.
B. Asal mula Nama Gunungcupu.
Setelah Ciung Wanara dinobatkan selaku Raja Galuh beliau langsung mengutarakan amanat bapaknya tentang barang, azimat dan pusaka kerajaan yang dimasukan dalam cupu serta disembunyikan dengan jalan dikubur disuatu hutan, bahwa hal tersebut supaya tetap dirahasiahkan dalam artian jangan ada yang berani membuka apabila tidak mau ada bencana maupun malapetaka bagi kerajaan maupun seluruh rakyatnya.
Selanjutnya hutan tempat mengubur cupu tersebut (berupa tumpukan batu berlokasi di Dusun Desakaler ± 250 meter arah utara barat dari Mesjid Desa Gunungcupu) sejak itu disebut Gunungcupu yang sekarang dijadikan nama Desa dengan wasiat pusaka Raja Ciung Wanara “Rasiah ulah dibuka”.

Sumber : www.google.com 

Gunung Parang


Gunung Parang atau Gunung Parang (gunung-gunung, parang-parang), adalah sebuah gunung di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat di Indonesia.

Terletak di antara dua lengan utama dari Waduk Jatiluhur, gunung ini andesit dari batuan vulkanik menunjukkan tiga puncak yang berbeda peregangan 1.5km beberapa dari utara ke selatan, yang tertinggi yang 963m di atas permukaan laut. Tebing 600, menawarkan hard rock dan kubu-sedikit, membuatnya menjadi tempat populer untuk pemanjat tebing rekreasi.


Sumber Artikel : http://en.wikipedia.org/wiki/Mount_Parang

Gunung Burangrang

Gunung Burangrang tingginya 2.064 meter di atas permukaan laut. Terletak di Kawasan Bandung Utara (KBU), terpisah oleh sebuah lembah besar dengan Gunung Tangkubanparahu. Burangrang termasuk gunung api parasit tua, sehingga telah memiliki lembah-lembah dengan sayatan dalam dan lereng yang curam. di sini dulunya ada Gunung Sunda, namun meletus dan membentuk dua buah yaitu Gunung Burangrang dan Tangkuban perahu. Dalam legenda Sangkuriang, gunung ini terbentuk dari ranting-ranting (rangrang) pohon yang digunakan Sangkuriang untuk membuat perahu. Saat marah akan kegagalannya, Sangkuriang menendang perahu hingga menjelma sebagai Gunung Tangkubanparahu, sedangkan ranting-ranting pohonnya kemudian menjelma sebagai Gunung Burangrang.